Powered By Blogger

Selasa, 16 Juli 2013

Apple Kesulitan Garap iWatch?

Mereka yang menunggu kedatangan perangkat jam tangan pintar iWatch dari Apple tampaknya harus menunggu agak lama sebelum gadget tersebut bisa hadir di pasaran.

Pasalnya, seperti dilansir Financial Times, Apple dikabarkan mengalami kesulitan dalam pengembangan iWatch sehingga terpaksa menyewa sejumlah teknisi baru untuk memperlancar proses pengerjaan perangkat wearable device itu.

Salah satu sumber yang dikutip Financial Times menyebutkan bahwa Apple tersandung "masalah teknis sulit yang tidak bisa mereka pecahkan".

Apple bisa saja membatalkan proyek iWatch, tetapi perusahaan itu disinyalir sudah menginvestasikan sejumlah besar dana dan waktu demi mengembangkan jam tangan pintar tersebut.

Hal ini sekaligus juga menunjukkan pentingnya perangkat iWatch untuk Apple dalam perkembangan tren mobile gadget yang belakangan ini menunjukkan kecenderungan mengarah ke wearable device.  
Sebelumnya, Apple sempat dikabarkan berusaha mematenkan merek dagang "iWatch" melalui kantor paten di Jepang.

Dengan adanya hambatan tersebut, iWatch diprediksi baru akan hadir pada akhir 2014.

Di sisi lain, para rival Apple seperti Samsung, LG, Microsoft, dan Google juga tak tinggal diam dan sekarang sedang dalam proses mengembangkan wearable device masing-masing.

Selama ini sukses Apple dengan perangkat-perangkat seperti iPhone dan iPad antara lain ditunjang dengan kemampuan Apple mengeluarkan produk inovatif lebih dulu dari kompetitor. Dalam hal jam tangan pintar, boleh jadi Apple-lah yang akan tertinggal.

Galaxy S4 meledak

Sebuah Samsung Galaxy S4 dikabarkan terbakar saat mengisi baterai pada dini hari. Perisitiwa ini dialami oleh Sarah Shurrub di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang membeli Galaxy S4 pada akhir Juni 2013.

Shurrub terbangun pada pukul 02.00 dini hari ketika ia hendak menengok bayinya yang sedang tidur. Pada saat itu, ia melihat Galaxy S4 yang terhubung ke aliran listrik itu terbakar.

"Ponsel itu terbakar saat pengisian baterai. Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya terbangun di tengah malam dan dapat mengendalikan kebakaran sebelum menyebabkan kerusakan pada rumah keluarga saya," tulis Shurrub dalam korespondensi dengan Samsung setelah insiden tersebut.

Peristiwa ini menyebabkan port tempat mengisi baterai Galaxy S4 itu rusak dan meleleh. Shurrub merasa, insiden ini bukanlah kelalaiannya karena Galaxy S4 itu sedang diisi dan terhubung ke aliran listrik selama 3 jam.

Meski belum diketahui pasti penyebab terbakarnya ponsel tersebut, Samsung setempat akan mengganti ponsel Shurrub dengan Galaxy S4 yang baru. "Mereka akan memberi saya Samsung Galaxy S4, meskipun mereka tidak memiliki kebijakan kompensasi atas kasus ini, dan ini murni sebuah pengecualian," tulis Shurrub seperti dikutip dari TrustedReviews.

Galaxy S4 merupakan produk andalan Samsung untuk bersaing dengan ponsel buatan produsen lain, seperti Sony Xperia Z, HTC One, bahkan iPhone 5, BlackBerry Z10, dan Nokia Lumia 920.

Galaxy S4 berjalan dengan sistem operasi Android 4.2.2 (Jelly Bean), dibekali RAM 2GB, unit prosesor grafis PowerVR SGX544MP3, dan memakai prosesor Exynos 5 Octa 5410 jenis octa-core(4+4) kombinasi ARM A15 1,6 GHz dan ARM A7 1,2 GHz.

Ia memiliki layar seluas 5 inci dengan resolusi 1.920 x 1.080 piksel. Adapun komponen kamera menggunakan sensor 13 MP dengan LED flash dan kamera depan 2 MP.
referensi : Kompas.com

BlackBerry Z10 Kini Dibanderol Rp 990 Ribu

Blackberry, yang sebelumnya dikenal sebagai Research in Motion, memangkas drastis harga ponsel cerdas mutakhirnya, BlackBerry Z10. Di beberapa perusahaan telekomunikasi di Amerika Serikat, AT&T dan Verizon, BlackBerry Z10 kini
dibanderol seharga US$99 atau sekitar Rp 990 ribu. Sedangkan di Amazon, Z10 dijual hanya seharga US$49 atau sekitar Rp 490 ribu.
Pemotongan harga ini bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan BlackBerry.
Perusahaan asal Kanada itu telah kehilangan US$84 juta pada beberapa kuartal baru-baru ini.
"Sekarang merupakan saat yang tepat untuk menurunkan harga,"juru bicara BlackBerry
mengatakan pada situs Wall Street Journal. "Ini bagian dari manajemen siklus hidup degan menurunkan harga BlackBerry Z10 agar tercipta peluang berikutnya,"kata juru bicara BlackBerry.
Hal ini berarti BlackBerry tengah menjual saham yang ada sebelum meluncurkan smartphone generasi berikutnya yang serupa dengan BlackBerry Z10. Pemangkasan harga sebelumnya hanya mencapai US$199 atau sekitar Rp 1,99 juta pada empat bulan yang lalu ternyata tidak menunjukkan pertanda baik untuk BlackBerry.
Thorsten Heins, pimpinan eksekutif BlackBerry, mengakui peluncuran BlackBerry Z10 di Amerika Serikat tidak berjalan sesuai harapan. Terlebih lagi, kepala penjualan BlackBerry di Amerika Serikat telah meninggalkan perusahaan itu pada Juni 2013. Maka hal ini menyebabkan BlackBerry harus berjuang keras untuk memenangkan pasar ponsel cerdas agar mampu bersaing dengan iOS, Android dan Windows Phone.Kantar Worldpanel, peneliti pasar, mengatakan pada Mei 2012 pangsa pasar BlackBerry hanya mencapai 4,6 persen. Sedangkan pangsa pasar sebelumnya berhasil mencapai 50 persen pada beberapa tahun lalu.   

referensi : TEMPO.CO

Apple Janji Investigasi Kematian Pramugari

Ma Ailun merupakan wanita 23 tahun yang tewas tersetrum ketika dirinya menggunakan iPhone untuk berkomunikasi pada saat isi ulang. Mendengar kasus ini Apple pun tengah menyelidiki kasus tewasnya wanita yang berprofesi sebagai pramugari asal China tersebut.
Dilansir dari Phone Area, Peristiwa ini dialami oleh Ma Ailun asal Xinjiang, China yang bekerja sebagai pramugari China Southern Airlines. Media massa setempat juga melaporkan kalau hasil uji forensik menyatakan kalau wanita tersebut tewas karena tersetrum.
“Kami sangat sedih dan akan mempelajari kejadian tragis ini, dan mengungkapkan belasungkawa kami kepada keluarga Ma Ailun. Kami sepenuhnya akan menyelidiki dan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam hal ini,” tulis Apple dalam sebuah e-mail kepada Reuters.
Kisah wanita yang akan menikah pada Agustus 2013 ini dengan cepat menyebar melalui media sosial di China. Dalam sebuah publikasi blog, adik Ma Ailun mengatakan bahwa kakaknya pingsan dan akhirnya meninggal dunia setelah tersengat listrik dari iPhone 5 yang sedang diisi daya baterainya.
Ia pun memperingatkan agar orang lain tidak melakukan panggilan telepon saat ponsel sedang terhubung ke listrik.

referensi : DREAMERSRADIO.COM

Sampai Kapan Android Mendominasi Pasar OS Dunia

Android Kuasai 64 Persen Pasar Smartphone Dunia – Android nampaknya akan semakin populer. Sistem operasi dari Google ini mencatat angka penjualan yang fantastis, yaitu menguasai separuh lebih penjualan Smartphone Dunia.
Data penjualan ini dirilis oleh Worldpanel Comtech, yaitu sebuah lembaga riset pasar yang melakukan penelitian pada seluruh pasar smartphone selama 12 Minggu dan telah berakhir pada 31 Maret 2013.
Data yang dirilis menyatakan Penjualan Android mendominasi dan mengalahkan platform mobile lain-nya hampir disemua pasar. Dalam hal ini WPC melakukan penelitian pada 9 Negara yaitu China, Australia, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Jepang, serta Amerika Serikat.
OS dengan maskot robot hijau ini hanya kalah dari iOS di Jepang dengan rata-rata 45,8 persen untuk Android dan 49,2 persen untuk iOS. Selain dari Jepang, Android menyisihkan iOS dengan rata-rata penjualan 60-80%.
Selain Android dan iOS, terdapat pula beberapa OS mobile, seperti BlackBerry, Symbian dan Windows Phone. Namun tren BB dan Symbian mengalami penurunan. Hanya Windows Phone saja yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

Minggu, 14 Juli 2013

BLSM: Demi Rakyat atau Demi Partai Politik

BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) adalah program kompensasi kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin. Berbagai kritik dilontarkan terkait dengan ini. Kritik yang sering muncul adalah saratnya kepentingan politik dibalik pembagian BLSM ini, dan juga ketika BLSM dilaksanakan, bagaimana salah sasaran, ketidak-merataan, dan berdesak-desakannya masyarakat antri BLSM ini.Kalau kita melihat dari sisi rakyat miskin, BLSM dan juga dalam hal ini KJS (Kartu Jakarta Sehat), apapun itu motif dibaliknya, adalah bermanfaat. Jika ada yang memberikan semacam stigmatisasi bahwa pemberian BLSM akan membuat rakyat semakin malas ini adalah semacam menggeser permasalahan. Bukan (terutama) karena rakyat malas mereka menjadi miskin, tetapi karena hidup bersama inilah yang dikelola tidak efisien. Siapa yang mengelola hidup bersama dalam negara? Pemerintahlah dalam hal ini. Pemerintah seakan membiarkan bagaimana kekayaan alam Indonesia ini lebih banyak dinikmati oleh sekelompok kecil saja. Bagaimana pajak-pajak tidak dikelola secara efisien menunjuk betapa besarnya kebocoran pajak dalam hal ini. Juga bagaimana mafia-mafia tetap kokoh mencengkeram NKRI ini, dari mafia BBM, mafia kayu, mafia beras, mafia kedelai, dan seterusnya. Juga dipelabuhan-pelabuhan. Atau proyek-proyek yang dikelola secara ugal-ugalan, kasus Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat, bisa menunjukkan hal itu, misalnya.Atau lihatlah, pemerintah lebih memilih, melalui direksi PT KAI, memasang AC di kereta ekonomi dengan akibat naiknya harga tiket lebih dari 100 persen. Kereta api ekonomi Tawang Jaya jurusan Semarang-Jakarta, terakhir saya naik sebelum dipasang AC tarifnya adalah Rp 36.000. Perbaikan-perbaikan seperti menghilangkan karcis berdiri sebenarnya sudah sangat memberikan tambahan kenyamanan. Setelah diberi AC, harga karcis menjadi dalam rentang Rp 80.000 – Rp 200.000. Tidak ada makan gratis, begitu mungkin yang ada di kepala direksi PT KAI itu. Tapi cobalah lihat -jika ada CCTV yang merekam, bagaimana rata-rata ‘penampilan’ penumpang saat ketika kereta yang paling murah itu bertiket Rp 36.000 dan sekarang menjadi Rp 80.000, paling murah. Jika ada yang mengatakan, naik kereta api yang paling murah pun tidak mampu, maka ia miskin, siapa yang membuat miskin dalam konteks KA Tawang Jaya ini? Bukankah kita punya PT INKA yang mampu membuat gerbong-gerbong baru, tanpa AC, demi terjangkaunya modus transportasi massal bagi rakyat miskin? Yang berpenampilan ‘sangat sederhana’ ketika naik Tawang Jaya itu pun bukannya gratis, dia mau kok keluar uang Rp 36.000. Tetapi jelas ia harus berhitung ulang ketika harga naik menjadi paling murah Rp 80.000, apapun ‘kemewahan’ yang ditawarkan PT KAI dengan harga tersebut.Kembali ke BLSM, apapun itu, sekali lagi, bagi rakyat miskin adalah sangat berarti memperoleh Rp 300.000 tunai, apalagi dia akan merasakan terima rutin selama kurun waktu tertentu, layaknya orang gajian. Yang patut kita kritik adalah, memang mengapa kenaikan harga BBM yang kemudian diikuti dengan BLSM ini dilaksanakan dengan kebetulan pembagian BLSM dekat dengan pemilu? Padahal banyak analisa, dan juga isu kenaikan harga BBM ini sudah jauh-jauh hari muncul. Juga permasalahan di lapangan yang muncul saat pembagian BLSM. Bagaimana pendataannya? Ada kesan tergesa-gesa dalam hal ini, dan ini semakin meyakinkan orang bahwa pertimbangan politik praktis menjelang pemilu 2014 lah yang memaksa ketergesa-gesa-an ini seakan dipaksakan. Semacam mengejar setoran saja. Melupakan ‘biaya sosial” (social cost) yang mungkin muncul akibat ekses karenangebetnya ‘mengejar setoran’ itu.Maka, yang menjadi masalah adalah, bukan pada yang miskin penerima BLSM, tetapi biaya sosial akibat salah sasaran, pendataan yang tidak akurat, keberdesak-desakannya dalam antrian yang cenderung nampak tidak ‘memanusiakan’ itu. Dan pendataan, salah sasaran, dan seterusnya, itu bukanlah domain rakyat miskin penerima BLSM. Itu adalah domain pemerintah! Sebuah masalah yang sebenarnya berulang dan berulang. Dan kita (baca: pemerintah) sepertinya tidak pernah belajar dengan baik soal itu. Kenapa? Jangan-jangan mungkin karena concern-nya memang lebih pada keuntungan politik praktis, khususnya terkait dengan pemilihan umum, bukan pada masalah yang miskin.Sedikit banyak, permasalahan KJS beberapa waktu lalu agak mirip dengan permasalahan BLSM. Bedanya adalah, BLSM tidak bisa menunjuk dokter dan rumah sakit sebagai salah satu biang permasalahan. Benarkah mereka, dokter dan rumah sakit, pangkal permasalahan KJS? Sebaiknya kita mawas diri bersama dalam hal ini 

Kenaikan Harga BBM dan Daya Beli Masyarakat

Menteri Perdagangan (Mendag), kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kecil pengaruhnya terhadap kenaikan harga barang.
          Kenaikan harga barang yang lebih besar terjadi di beberapa kota. Namun, Mendag memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok akan terpenuhi menjelang dan selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.
beberapa yang naik, tapi kalau rata-rata nasional itu kenaikannya hanya beberapa dan masih dalam batas 2-4 persen, ini rata-rata nasional di sela-sela rapat pengumuman penyesuaian harga BBM bersubsidi di Jakarta.
            Di beberapa kota atau titik ada kenaikan yang lebih, tapi kami akan pastikan pasokan akan cukup menjelang dan selama bulan Ramadhan sampai hari raya lebaran," katanya.
Sebelumnya pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pengumuman itu disampaikan Menteri ESDM, Jero Wacik yang mengatakan, harga jual bensin menjadi Rp 6.500 per liter, sedangkan harga jual solar menjadi Rp 5.500 per liter.
            Harga tersebut berlaku serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia terhitung sejak tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB. Demikian pengumuman ini untuk diketahui dan dilaksanakan," ujar Menteri dari Partai Demokrat ini.

Opsi kenaikan harga BBM tersebut dipilih pemerintah agar alokasi BBM bersubsidi, dapat lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan dan menghindarkan upaya penyelundupan. Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak kepada masyarakat kurang mampu dan berpotensi menambah jumlah angka kemiskinan sebanyak empat juta orang.
            Pedagang di beberapa pasar tradisional terlihat mulai frustasi sejak daya beli masyarakat untuk sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) turun drastis.
Penurunan daya beli, mulai terasa sejak pertengahan Juni, sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Penurunan daya beli semakin parah, setelah kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga kepokmas. Sementara keuangan masyarakat sangat rendah setelah momen kenaikan kelas.