Nama : Akmal
saputra
Kelas : 2ka04
NPM : 10110481
I.
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, para remaja
sering kali diselingi hal-hal yg negatif dalam rangka penyesuaian dengan
lingkungan sekitar, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan di rumah.
Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan
kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma
baik norma hukum maupun norma sosial.
Namun Ketika jaman berubah dengan cepat, salah satu
kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Mengapa? Tak
lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik: labil, sedang
pada taraf mencari identitas, mengalami masa transisi dari remaja menuju status
dewasa, dan sebagainya, yang sering kita sebut sebagai “kenakalan remaja”.
masalah yang sering menimbulkan kecemasan social
karena aksesnya dapat menimbulkan kemungkinan “gap gerneration” , sebab mereka
yang di harapkan sebagai kader-kader penerus serta calon-calon pemimpin bangsa
banyak yang tergelincir kedalam jurang kehinaan. Bagaikan kuncup bunga yang
brguguran sebelum mekar menyerbakan wangi.
Kenakalan remaja secara nyata
tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja namun juga telah melanda daerah
pedesaan. Hal ini disebabkan karena adanya kekosongan jiwa para remaja yang
masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tuanya. Kekosongan jiwa
dapat dialami oleh siapa saja, baik mereka yang berasal dari keluarga mampu
atau kurang mampu. Keluarga mampu, biasanya disebabkan karena kesibukan orang
tuanya, sedangkan keluarga yang kurang mampu, biasanya lebih disebabkan karena
masalah ekonomi. Perilaku yang terkait dengan kenakalan remaja antara lain
pencurian, pencopetan, penganiayaan, penyalahgunaan obat-obat terlarang,
pornografi, tawuran, dsb.
Akan tetapi kiranya kitasependapat, kenakalan anak
sebagai sesuatu sifat kodrati yang tidak dapat dibendung atau ditiadakan,
tetapi hanya skedar di tangkal dengan cara-cara atau usaha-usaha secara bijak,
sehingga tidak berakibat fatal serta merugikan masyarakat banyak.
II.
PERUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini,
ada beberapa masalah yang akan dijawab antara lain :
1.
Apa masalah yang sering
terjadi.
kecemasan
social karena aksesnya dapat menimbulkan kemungkinan “gap gerneration” , sebab
mereka yang di harapkan sebagai kader-kader penerus serta calon-calon pemimpin
bangsa banyak yang tergelincir kedalam jurang kehinaan. Bagaikan kuncup bunga
yang brguguran sebelum mekar menyerbakan wangi.
Namun biasanya
lebih disebabkan karena masalah ekonomi. Perilaku yang terkait dengan kenakalan
remaja antara lain pencurian, pencopetan, penganiayaan, penyalahgunaan
obat-obat terlarang, pornografi, tawuran, dsb.
2.
yang
menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
Dalam kehidupan, para remaja
sering kali diselingi hal-hal yg negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan
sekitar, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan di rumah. Hal-hal tersebut
dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan
remaja. Kenakalan remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma
hukum maupun norma sosial. Lingkungan
keluarga yang kurang harmonis ataupecah, kurang perhatian, kurang kasih
3.
cara memecah
ka masalah kenakalan remaja teesebut.
Dengan
lebih pedulinya orang tua kepada anak mereka agar anak tidak merasa tersisihnya
dengan kesibukan orang tua mereka masing-masinng.
Menyisihkan
waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan anak-anak.
III.
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kenakalan adalah tingkah laku yang agak menyimpang dari norma
yang berlaku di suatu masyarakat. Sedangkan remaja adalah proses pendewasaan
menuju sesuatu yang lebih matang. Jadi dapat disimpulkan, kenakalan remaja
adalah perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial.
Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo S.H, kenakalan
remaja adalah semua perbuatan dari orang dewasa yang merupakan suatu
kejahatan bagi anak-anak dan semua yang dilarang oleh hukum pidana. Contoh
kenakalan remaja yang sering kita jumpai yaitu narkoba, kekerasan,
demonstration effect, dan merokok.
a.
Narkoba
Narkoba atau Napza
adalah singkatan dari Narkotika Obat dan Bahan Berbahaya
yang artinya adalah sekelompok obat, bahan atau zat yang bukan makanan yang
jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikan dapat berpengaruh pada
kerja otak (susunan saraf pusat), sering menyebabkan ketergantungan dan
overdosis. Akibatnya kerja otak berubah (meingkat atau menurun). Demikian pula
fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dll).
Narkoba yang sering disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan antara lain :
heroin (putauw), sabu (metamfetamin), ekstasi, obat penenang dan obat tidur,
ganja dan kokain.
Berdasarkan pada jenis narkoba
yang digunakan dan cara penggunaannya, narkoba akan menimbulkan dampak yaitu
terjadi berbagai penyakit seperti infeksi HIV/AIDS, hepatitis C atau B,
pengerasan hati, radang jantung , sakit ulu hati, depresi dan psikosis.
Alasan seseorang memakai
narkoba yaitu :
1.
Anticipatory beliefs yaitu anggapan bahwa jika memakai narkoba, orang akan
meilai dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode, dsb.
2.
Relieving beliefs yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi
ketegangan, cemas, dan depresi akibat stressor psikososial.
3.
Facilitative atau permissive beliefs yaitu keyakinan bahwa penggunaan narkoba
merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena pengaruh zaman atau perubahan nilai
sehingga dapat diterima.
Penyebab-penyebab seseorang
rawan terhadap narkotika nantara lain :
1.
Keyakinan Adiktif, yaitu keyakinan tentang diri sendiri.
2.
Kepribadian Adiktif, yaitu kurangnya jati diri, hidup tanpa makna dan tujuan,
tidak mampu mengendalikan kemarahan, depresi (murung dan sedih) yang
tersembunyi, perasaan beku, suka meyalahkan orang lain, tidak mampu mengatasi
masalah dan senang berkhayal.
3.
Ketidakmampuan menghadapi masalah
4.
Tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial dan spiritual.
5.
Kurangnya dukungan sosial
UU No.5 tahun 1997 tentang psikotropika dan UU No.28 tahun 1997 tentang
narkotika menyatakan :
Penggunaan narkotika dan psikotropika hanya boleh digunakan/dilakukan untuk
kepentingan pengobatan/ilmu pengetahuan.
Peredaran dan perdagangan narkotika dan psikotropika diawasi secara ketat oleh
pemerintah.
Barang siapa yang menggunakan narkoba/narkotika/psikotropika baik untuk diri
sendiri maupun orang lain serta mengedarkan /memperjualbelikannya dikenai
sangsi hukum pidana berat yaitu penjara dan denda.
b. Kekerasan
Kekerasan adalah perbuatan
keras yang merusak dan merugikan yang ditujukan kepada orang lain atau benda
milik orang lain. Kekerasan dilakukan dengan menggunakan kekuatan, ancaman,
atau paksaan, baik dengan alat maupun tanpa menggunakan alat.
Sebenarnya, kekerasan juga
dapat dilakukan terhadap diri sendiri, misalnya orang yang meracuni diri
sendiri dengan menggunakan zat apapun termasuk narkoba, selain untuk tujuan
pengobatan.
Merusak barang berharga atau
barang yang masih bisa dimanfaatkan, juga merupakan tindakan kekerasan.
Misalnya merusak bus, merusak telepon umum, dan mengotori dinding.
Tindakan-tindakan tersebut dapat merugikan orang lain. Anak-anak dan para
pegawai tidak dapat naik bus yang rusak, masyarakat tidak dapat berkomunikasi
menggunakan telepon umum, pemandangan kurang indah karena tembok penuh dengan
coretan. Belum lagi kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah dan
masyarakat karena harus memperbaiki sarana tersebut.
Kekerasan membuat orang lain
terganggu, tidak senang, merasa tidak aman dan takut. Kekerasan juga dapat
mengundang permusuhan, dendam dan kebencian. Kekerasan bertentangan dengan
hukum agama yang mengajarkan manusia untuk saling mengasihi. Kekerasan
merupakan pelanggaran terhadap kebebasan seseorang dan hak asasi manusia yaitu
hak seseorang untuk diperlakukan secara manusiawi.
c.
Demonstration effect
Selain itu, demonstration
effect juga kerap melanda para remaja. Demonstration effect adalah pola hidup
yang memperlihatkan ketidaksesuaian penampilan dengan keadaan yang sebenarnya.
Hal tersebut dilakukan demi prestise dan gengsi agar terlihat seolah-olah kaya,
modern, atau maju (padahal keadaan sebenarnya tidak demikian). Dampak negative
dari demonstration effect ini adalah timbulnya sikap sombong, angkuh, dan riya.
d.
Merokok
Merokok telah menjadi budaya
masyarakat. Sering kali kita sulit menghindar untuk tidak merokok di tempat
pesta, pertemuan, tempat umum, di rumah dan ketika sedang sendirian.
Didalam rokok terdapat bahan
yang terbuat dari tembakau yang disebut nikotin. Rokok mengandung lebih dari
4000 bahan kimia yang dapat merusak kesehatan. Kebiasaan merokok dapat memacu
kinerja otak, menyebabkan pening dan batuk, impotensi, jantung bekerja lebih
cepat, gigi dan jari berwarna cokelat, dan kerusakan paru-paru.
Penyebab kenakalan remaja
secara sosiologis dapat dikarenakan sebagi berikut :
1.
Kurangnya perhatian dari orang tua.
2.
Lingkungan yang kurang baik.
3.
Akibat pergaulan bebas.
4.
Kurangnya pemberian nilai dan kebenaran oleh orang tua.
5.
Timbulnya organisasi-organisasi nonformal yang berperilaku menyimpang sehingga
tidak disukai masyarakat.
6.
Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan yang disesuaikan dengan trend.
7.
Broken home.
Cara memecahkan masalah
kenakalan remaja antara lain :
1.
Orang tua harus mengawasi anaknya dan melarang untuk pergi sampai larut malam
dan juga menasehatinya.
Keuntungannya yaitu hubungan
antara orang tua dengan anak menjadi lebih dekat dan harmonis. Kerugiannya
yaitu anak menjadi kuper (kurang pergaulan), tidak memiliki banyak teman dan
menjadi anak manja.
2.
Memberikan siraman rohani dan mengadakan pengajian.
Keuntungannya yaitu dapat
mengerti, menyadari, dan memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan umat islam
dan yang sebaiknya dilakukan oleh umat islam untuk kebaikan di dunia maupun
akhirat dengan mempelajari isi dan kandungan ayat Al-Qur’an. Kerugiannya yaitu
jika menggunakan cara ini tidak sepenuhnya berhasil karena kadang kala ada
orang yang susah sekali untuk dibujuk ke jalan yang benar (keras kepala).
3.
Melalui Pendidikan dan Pencegahan di sekolah
Keuntungannya yaitu dapat
membina para remaja untuk mencegah dan mengurangi tindakan yang tidak sesuai
dengan norma-norma dan tindak kekerasan sehingga dapat tercipta suasana belajar
mengajar yang kondusif di sekolah. Kerugiannya yaitu rasa cemas,
khawatir, agresi dan ketakutan mudah menular kepada peserta didik karena sering
dalam proses pendidikan, konflik-konflik psikis bawah sadar dari pihak pendidik
yang ikut mempengaruhi proses pendidikan.
Dari uraian diatas yaitu
tentang cara memecahkan masalah kenakalan remaja, kita dapat memilih cara yang
paling baik untuk dilaksanakan yaitu melaui pendidikan dan pencegahan di
sekolah.
Cara melaksanakan Pendidikan
dan Pencegahan di sekolah yaitu :
1.
Pendekatan Informatif, yaitu dengan memberikan informasi secara langsung
mengenai dampak positif dan negatif dari kenakalan remaja.
2.
Pendekatan Afektif, yaitu pendekatan yang dapat memberi dukungan pada kebutuhan
mental-emosional remaja dengan cara meningkatkan percaya diri dan penilaian
diri.
3. Kegiatan
Alternatif, yaitu dengan mengikuti program pengembangan diri dan extra
kurikuler di sekolah.
4. Latihan
Keterampilan Kognitif, yaitu melatih remaja mengelola situasi sehari-hari
melalui pendekatan pemecahan masalah dan curah pendapat serta dapat melatih
cara menyesuaikan diri terhadap stress, kecemasan dan tekanan dengan teknik
cognitive coping skills dan relaksasi.
5. Latihan
Inokulasi Sosial, yaitu pendekatan yang berorientasi pada pengaruh sosial dan
memusatkan perhatiannya pada keterampilan perilaku untuk menolak tekanan dan
mengoreksi persepsi remaja terhadap norma-norma sosial.
6. Latihan
Ketermapilan Mengelola Kehidupan Sehari-hari
Komponen keterampilan personal :
a.
Cara pengambilan keputusan untuk mendorong pola pikir kreatif dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab.
b. Cara
mengatasi kecemasan.
c.
Dasar-dasar perubahan perilaku dan memperbaiki diri
Komponen keterampilan sosial :
a.
Ketermapilan berkomunikasi secara efektif.
b.
Keterampilan sosial secara umum meliputi interaksi sosial, ketermapilan
berbicara dan keterampilan untuk member penghargaan.
c.
Keterampilan hubungan sosial antara pria dan wanita.
Faktor-faktor
penyebab kenakalan :
1).
Lingkungan keluarga yang kurang harmonis ataupecah, kurang perhatian, kurang
kasih sayang sesama anggota keluarga, egoisme, karena masing-masing sibuk
dengan urusanya masing-masing. Sebagai contoh : Orang tua yang sibuk dengan
pekerjaanya, berangkat pagi pulang malam dengan dalih mencari nafkah dan demi
massa depan anak-anaknyasehingga tidak ada waktu untuk sekedar bercakap-cakap
atau bercengkrama dengan anak-anak maupun anggota kelurga yang lainya. Dari sinilah
kemudian anak-anak akan mencari kesenangan di luar, dengan alasan menacari
sesuatu yang mereka anggap bisa sebagai obat kurangnya kasih saying dari orang
tuanya yang kurang memperhatikan mereka. Akan tetapi banyak di antara mereka
yang terperosok ke dalam dunia hitam.
2).
Situasi (sekolah, lingkungan) yang menjemukan dan membosankan, padahal
tempat-tempat tersebut mestinya dapat merupakan factor penting untuk mencegah
kenakalan bagi anak-anak (termasuk lingkungan yang kurang rekreatif.
3).
Lingkungan masyarakat yang kurang menentubagi prospek kehidupan yang akan
datang, seperti masyarakat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip,
isu-isu negative, perbedaan yang trelalu mencolok antara sikaya dan simiskin,
perbedaan kultur, ras dan adat. Bisa juga karena memang mereka hidup di atas
binaan orang-orang jahat (lingkungan preman, Bandar narkoba, perampok dan
lain-lain).
4).
Salah pergaulan, jika para remaja salah dalam pergaulan (bergaul dengan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab) maka mereka akan meniru orang
tersebut, dan inilah salah satu akibat dari pergaulan bebas. Tetapi tidak
berarti anak remaja tidak di perbolehkan bergaul dengan orang lain. Dalam
pengertian ini hanya sebatas menjaga jarak dalam pergaulan.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan diatas , dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja
disebabkan oleh faktor ekonomi yaitu keterbatasan ekonomi dalam masyarakat,
faktor keluarga yaitu broken home (Ayah dan Ibu bercerai) dan hubungan keluarga
yang tidak harmois dan faktor sosial yaitu pengaruh lingkungan yang kurang baik
(lingkungan di sekolah, maupun lingkungan di rumah).
Untuk mengurangi kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan,
merokok, dan democration effect, diperlukan suatu bimbingan, program
pencegahan, dan evaluasi yang dapat memecahkan masalah kenakalan remaja.
V. Saran
`Jadi kita sebagai orang tua harus dapat mengontrol
anak-an ak kita agar tidak terjadi penyimpangan. Dan sebagai orang dua kitam
harus dapat membagi waktu kepada anak-anak kita agar dia selalu dapat kasih
sayang yang tidak kurang.
Sumber
:
http://leehyesungeverlastingfriends.blogspot.com/2011/06/makalah-bahasa-indonesia-tentang.html