Adanya penyerapan unsur budaya luar yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globalisasi memengaruhai karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Uang, misalnya membentuk kegiatan ekonomi sehingga setiap orang dapat memperoleh keuntungan melalui perdagangan. Tanpa uang, kapitalisme juga tak akan dapat berkembang.
Adanya unsur budaya asing yang masuk yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia sangat mengkhawatir karena dapat menyababkan terjadinya
kegoncangan budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:
- Teknologi yang rumit dan mahal.
- Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
- Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
http://ameliasetiawty.blogspot.com/2011/04/kebudayaan-yang-sulit-diterima.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar