Jangan Berbuat Aneh di Monas, Ada CCTV!
Jumat, 15 Oktober 2010 | 17:56 WIB
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pengunjung mengantre untuk naik ke puncak Monumen Nasional (Monas), Jumat (26/2). Monas masih menjadi tempat tujuan wisata ketika hari libur karena harga tiket masuk terjangkau bagi sebagian besar warga Jabodetabek.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat siap memasang delapan kamera CCTV di Taman Monumen Nasional dengan anggaran Rp 1,7 miliar. "Anggarannya sudah turun, proyek siap dilaksanakan dan awal Desember sudah harus terpasang," kata Kepala Seksi Sistem Informasi Sudin Kominfomas Jakpus, Ridho Bahar, Jumat (15/10/2010).
Dengan terpasangnya CCTV di kawasan Monas, diharapkan masalah yang terjadi di kawasan tersebut bisa terdeteksi sedini mungkin sehingga ketertiban, keamanan dan kebersihan kawasan tetap terjaga. "Delapan kamera itu sudah cukup memadai untuk mendeteksi seluruh masalah yang terjadi di sana, kalau ternyata tidak maksimal, akan kami maksimalkan," kata Ridho.
Ia menjelaskan, sejak terbit SK Gubernur No.101 tentang Pelimpahan Pengelolaan Kawasan Monas ke Pemkot Jakarta Pusat, rancangan pengelolaan disusun, sampai akhirnya kesepakatan untuk memasang CCTV digulirkan.
Tahapan pemasangan siap dimulai, diawali dengan pertemuan antara Sudin Kominformas Jakpus, selaku kuasa pengelola anggaran dengan Direktur PT Harapan Mulia Karya, selaku pemenang tender.
Setelah itu, menentukan titik pemasangan tiang penyangga. Kemungkinan, tiang itu akan dipasang di empat sudut terluar dari kawasan Taman Monas, masing-masing sudut dua kamera.
"Kameranya bisa berputar ke segala arah. Tidak hanya itu, view antara kamera satu dengan lainnya bisa terlihat, tujuannya untuk menjaga keamanan kamera tersebut dari tangan-tangan jahil," terang Ridho.
Kamera tersebut juga akan dilengkapi alat pengeras suara agar bisa langsung memberikan peringatan terhadap pelaku pelanggaran dan memberikan efek jera. Jika hanya membuang sampah sembarangan, pelakunya bisa langsung diperingatkan untuk tidak lagi melakukan perbuatan itu atau memintanya untuk memungut sampah tersebut lalu membuangnya ke tempat yang semestinya.
"Kalau ketangkap basah oleh CCTV sedang menodong atau melakukan tindakan asusila, bisa kami datangkan polisi atau Satpol PP," jelas Ridho.
Ruang monitoringnya berada di Sudin Kominfomas Jakarta Pusat dan Crisis Center. Karena itu, selain melakukan pemasangan tiang dan kamera, jajaran juga akan membuat perangkat pendukung seperti ruang monitoring, display, server, dan perangkat radio link. "Biaya pembuatan sarana pendukung itu yang besar, kalau beli kameranya tidak mahal satu kamera harganya diperkirakan Rp 26 - 28 juta," ungkap Ridho.
Kamera CCTV juga akan memantau titik-titik genangan air di kawasan Monas.
Delapan kamera itu sudah cukup memadai untuk mendeteksi seluruh masalah yang terjadi di sana.
-- Ridho Bahar
Ia menjelaskan, sejak terbit SK Gubernur No.101 tentang Pelimpahan Pengelolaan Kawasan Monas ke Pemkot Jakarta Pusat, rancangan pengelolaan disusun, sampai akhirnya kesepakatan untuk memasang CCTV digulirkan.
Tahapan pemasangan siap dimulai, diawali dengan pertemuan antara Sudin Kominformas Jakpus, selaku kuasa pengelola anggaran dengan Direktur PT Harapan Mulia Karya, selaku pemenang tender.
Setelah itu, menentukan titik pemasangan tiang penyangga. Kemungkinan, tiang itu akan dipasang di empat sudut terluar dari kawasan Taman Monas, masing-masing sudut dua kamera.
"Kameranya bisa berputar ke segala arah. Tidak hanya itu, view antara kamera satu dengan lainnya bisa terlihat, tujuannya untuk menjaga keamanan kamera tersebut dari tangan-tangan jahil," terang Ridho.
Kamera tersebut juga akan dilengkapi alat pengeras suara agar bisa langsung memberikan peringatan terhadap pelaku pelanggaran dan memberikan efek jera. Jika hanya membuang sampah sembarangan, pelakunya bisa langsung diperingatkan untuk tidak lagi melakukan perbuatan itu atau memintanya untuk memungut sampah tersebut lalu membuangnya ke tempat yang semestinya.
"Kalau ketangkap basah oleh CCTV sedang menodong atau melakukan tindakan asusila, bisa kami datangkan polisi atau Satpol PP," jelas Ridho.
Ruang monitoringnya berada di Sudin Kominfomas Jakarta Pusat dan Crisis Center. Karena itu, selain melakukan pemasangan tiang dan kamera, jajaran juga akan membuat perangkat pendukung seperti ruang monitoring, display, server, dan perangkat radio link. "Biaya pembuatan sarana pendukung itu yang besar, kalau beli kameranya tidak mahal satu kamera harganya diperkirakan Rp 26 - 28 juta," ungkap Ridho.
Kamera CCTV juga akan memantau titik-titik genangan air di kawasan Monas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar